Ungkapan Jujur Seorang Kakek

Rutinitas kerja dan kuliah, terkadang terasa menjenuhkan. Pagi hari berangkat kerja dan sekitar sembilan jam berada di tempat kerja, ditambah dengan tiga jam waktu kuliah, memang mengharuskan waktu saya untuk bertemu dan berbincang dengan masyarakat, menjadi sangat berkurang. Jangankan berbincang dengan masyarakat, waktu untuk berbincang dengan ayah dan ibu serta adik, juga sangat berkurang.
Beruntung pada hari sabtu dan minggu yang lalu, saya memiliki waktu libur sehingga bisa digunakan untuk berbincang dengan ayah dan ibu pada hari sabtu dan mengunjungi masyarakat pada hari minggu. Setelah beberapa lama melakukan perjalanan di Kota Palembang, akhirnya saya pun mampir ke tempat tinggal seorang kakek dan nenek yang mengandalkan berdagang gorengan seperti pempek dan lainnya untuk mendapatkan uang guna membeli membeli kebutuhan pokok mereka sehari-hari.
Ketika sampai di tempat tinggal kakek dan nenek tersebut dan memarkirkan motor, ternyata hanya ada sang kakek yang sedang membelah kayu yang digunakan sebagai bahan bakar untuk makanan mereka dan juga untuk memasak bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan gorengan yang akan dijual. 
Awalnya, saya menawarkan bantuan kepada sang kakek, namun ditolak karena menurut sang kakek, dia masih bisa mengerjakan apa yang sedang dilakukannya. Saya pun memilih tempat duduk di lantai, namun sang kakek pun meminta saya duduk di tempat yang lebih baik. Saya menolak karena menurut saya, duduk di lantai yang tidak terlalu bersih sekalipun asalkan bisa berbincang dengan cinta, akan tetap nikmat.
Di depan tempat tinggal yang tidak berukuran terlalu besar tersebut, kami erbincang berbagai hal. Mulai dari keadaan kami masing-masing karena telah lama tidak berbincang, bercerita tentang anak sang kakek yang sedang ada di taiwan, hingga tentang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan pada tanggal 06 Juni 2013 yang akan datang.
Rasa bahagia terpancar dari raut wajah Sang Kakek ketika bicara tentang pemilihan Gubernur. Dia sangat bersyukur bahwa program sekolah gratis dan berobat gratis yang diterapkan oleh pemerintah provinsi Sumatera Selatan yang dipimpin oleh Alex Noerdin, turut membantu dia dan keluarganya yang kebetulan belum dikategorikan sebagai keluarga mampu. Sang Kakek mengatakan bahwa dia dan keluarganya akan mendukung Alex Noerdin kembali pada pemilihan Gubernur Sumatera Selatan hari Kamis tanggal 06 Juni 2013 yang akan datang.
Tidak lama setelah kakek tersebut bercerita, istrinya yang biasa saya panggil dengan sebutan nenek, baru tiba dari pasar. Terlihat jelas kelelahan yang terpancar dari raut wajahnya. Sebenarnya, pada usia yang hampir tujuh tujuh puluh tahun itu, kakek dan nenek tidak perlu lagi berjuang keras. Mereka sudah pantas untuk menikmati hidup mereka dengan nyaman. 
Tiba-tiba, saya pun teringat dengan nasehat guru saya tentang sedekah. Apabila cita-cita saya ingin terwujud, maka belilah cita-cita tersebut dengan bersedekah karena Allah SWT, walaupun dalam keadaan sulit. Akhirnya, saya mengeluarkan uang di kantong celana yang jumlahnya tidak saya ketahui. 
Tidak lama setelah itu, saya pun mohon iziin untuk pamit dengan tujuan jalan-jalan di kota Palembang. Didalam perjalanan menggunakan kendaraan yang saya miliki, saya berharap agar apabila Alex Noerdin terpilih kembali sebagai Gubernur Sumatera Selatan periode 2013 sampai 2018, bisa memberikan kepedulian lebih kepada kakek dan nenek tersebut serta masyarakat lainnya yang kebetulan belum terlalu mampu. Semoga saja. Aamiin.


0 comments:

Post a Comment